Nia Priscilla
@priscillania
Matahari mulai menampakkan wajahnya. Terlihat jelas warna langit yang kuning keemasan. Sangat indah. Betapa ajaibnya Ia menciptakan dunia ini dan Ia masih memberikan kesempatan untuk aku dapat melihat keajaibannya, hari ini.
Waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Suasana rumah pun terdengar hirup pikuk oleh kesibukan orang rumah. Ya…..begitu pun denganku. Hari ini, hari pertama aku masuk sekolah baruku. SMA Negeri 2 Cirebon. Rasa bangga dan senang menyelimuti tubuhku yang dingin karena cuaca pagi ini. Sengaja, aku bangun lebih awal karena aku ingin mempersiapkan segala sesuatunya dengan sempurna. Ku pikir, wajar aku melakukan ini semua. Aku ingin memulai hari ku di sekolah yang baru ini dengan awal yang baik. Aku mulai mempersiapkan semuanya, mulai dari atas kepala hingga kaki. Setelah aku cek berulang-ulang….ya! Tidak ada yang kurang. Tapi entah dari mana asalnya,perasaanku bilang kalau ada sesuatu yang kurang. Sesuatu yang hilang.
Selama perjalanan menuju sekolah, aku berusaha mengingat-ingat kembali sesuatu yang kurang itu. Tapi, belum juga bisa mengingatnya. Kurang lebih 15 menit aku sudah sampai di sekolah baruku. Aku mulai turun dari mobil ayahku. Menginjak sekolah baruku dengan sepatu yang sudah cukup lusuh.
“Hening……….”
Satu kata yang terlintas di pikiranku. Hm…mungkin aku yang terlalu bersemangat, sampai-sampai berangkat ke sekolah pagi buta. Sesaat, ketika aku mulai melewati gerbang sekolah, aku mulai teringat sesuatu yang hilang itu. Ya…aku mengingatnya. Kini, aku tidak lagi bersama dia, sahabat karibku dan sekarang aku menyelusuri jalan dengan 1 pasang kaki bukan lagi dengan 2 pasang kaki, dimana 1 pasang kaki itu selalu berada di sampingku.
Aku duduk di koridor kelas, duduk sendiri tepatnya. Rasanya itu compong sekali. Tidak ada teman bicara. Cuma bisa bengong.
15 menit kemudian, mulai terdengar suara-suara yang bersliweran. Dan aku, masih duduk sendiri walaupun di sini mulai terlihat siswa-siswi berseragam putih biru. Tak sengaja aku mendengar pembiacaraan seseorang dengan temannya yang berdiri tepat di depanku. “Wah, kita nanti dapet kelas di mana ya? Anak-anaknya asik ga ya? Semoga kita satu kelas ya?” Dan blablabla…… DEG! Perasaanku semakin tidak karuan. Sedih,senang,takut dan sekarang ragu-ragu. Aku ragu dengan pilihanku. Kenapa aku tidak memilih sekolah yang sama dengan sahabatku?! Alhasil? Sekarang aku sendiri di sini. Apalagi….ketika nanti aku harus masuk kelas yang sebagaian besar orang-orangnya tidak ku kenal sama sekali. Rasa takut ini semakin besar. Keraguan ini pun juga semakin membesar. Aku takut tidak bisa bergaul dengan mereka, aku takut dikucilkan, aku takut tidak bisa beradaptasi dan masih banyak sekali pikiran yang melintas di pikiranku sekarang, seperti orang-orang yang berlalu lalang di di jalanan. Tiba-tiba sosok pria yang aku idolakan pun muncul di tengah banyaknya pikiran di dalam otakku. Aku teringat kata-kata yang selalu beliau ucapkan ketika aku sedangdown. Ia selalu berkata, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Pepatah ini memang mempunyai makna yang mendalam banget. Mungkin pepatah ini benar, aku harus bersabar, pasti Tuhan udah ngerencanain yang terbaik.
Deg-degan. Aku masuk ke kelas baruku dengan rasa yang tidak karuan. Di sana terlihat bangku yang sudah mulai penuh dengan siswa-siswi dari berbagai smp. Mataku mulai melihat sekeliling. Mataku berhenti untuk sesaat, aku melihat kamu! Lega rasanya, setidaknya aku mengenal seseorang di kelas ini.
Aku mulai melewati hari-hariku bersama kamu dan juga……mereka. Kamu, dulu satu-satunya orang yang ku kenal di kelas ini dan yang sekarang menyulap diriku untuk bisa menjadi pribadi yang welcome dengan orang lain. Suka&duka, tertawa&menangis, semuanya pun kita lewati bersama. Dan tak lupa juga event-event di sekolah seperti OLS, MOP,TTCT,PTKS yang membuat kebersamaan kita semakin lekat. Melalui kamu, sekarang aku mengerti tentang arti sebuah persahabatan&kebersamaan. Suatu hal yang tak ternilai harganya. Yang tidak bisa di perjual belikan. Dan selama 1 tahun ini, kita isi hari-hari kita dengan banyak sekali cerita.
Kamu tahu? Kamu adalah………………….Terimakasih sudah menjadi bagian yang terpenting dalam hidupku. Suatu saat nanti, akan kuceritakan kisah persahabatan kita ini kepada anak dan cucuku J
0 komentar:
Posting Komentar